Saturday, April 5, 2014

Day 6 - Like We Wish

I guess loving is one way to accept why things do not go like the way we expect them to be.

If we are not in love, we will probably just ignore. We do not even care to accept and let go. But we are in love, that’s why no matter how disappointed we get because of the rejection, we always try to find the way to believe that we cannot always have what we want.

Sadly, the ones we love do not always see that way like we wish they would.


— April 5

Friday, April 4, 2014

Day 5 - That Voice

It’s the fifth day after the rejection.
Not even a week yet.

I whisper to myself:
“Why should today be worse than yesterday?”

That little voice in my head answers:
“Because it gets harder everyday knowing that the more day goes on, the more you get apart.”

I smile bitterly. Maybe tomorrow this hope will finally go away. Maybe.

Thursday, April 3, 2014

Day 4 - Just Another Day

Waking up this morning, nothing was new.
You were still the one coming to my mind right after I opened my eyes.

I tried to smile, though.
And I whispered to myself, “It’s just impossible to wake up in the morning and stop loving someone.”.

So I let my mind take me to everywhere it goes.
It’s just another day. I’m sure I can survive it.


— April 3rd

Wednesday, April 2, 2014

Hari Tiga - April 2nd

"Mungkin cuma bercanda."
Kataku dalam hati, ke diri sendiri.

"Ah iya, pasti ini hanya bercanda."
Kataku lagi, meyakinkan diri bahwa penolakan yang kudengar darimu adalah tak lebih dari lelucon belaka.

"Hahaha… Dasar kamu, kali ini berhasil mempermainkanku."
Aku tertawa dalam hati sambil membayangkan ekspresi jahil di wajahmu.

Senyumku masih mengembang saat sekilas kulihat jam dan tanggal di layar telepon genggamku.

Tanggal 2 April. 
Hari berganti.
April Mop sudah lewat.

Tuesday, April 1, 2014

Hari Dua - Siapapun Yang Menjadi Kekasihmu Nanti

Siapapun yang menjadi kekasihmu nanti, aku yakin dia akan menyayangimu seperti aku menyayangimu.
Mungkin lebih.
Karena dia akan lebih punya banyak waktu untukmu. Dia juga akan ada setiap saat kau butuh. Dia bisa menemanimu dalam perjalanan tanpa rencana. Dia mencintaimu tanpa terhalang jarak.

Siapapun dia yang kelak mendampingimu setelahku, aku yakin dia akan menjagamu seperti aku menjagamu.
Bahkan lebih.
Karena dia akan selalu ada di sisi kanan tempat tidurmu. Dia juga yang akan memelukmu sepanjang malam. Dia bisa menjagamu tetap lelap dalam hangat raganya.

Siapapun yang kau cintai setelah kepergianku, selalu akan lebih baik dariku.
Karena aku hanya bisa mengucap sayang lewat pesan singkat. Aku hanya bisa menemanimu lewat suara di seberang telepon. Aku hanya bisa memelukmu dalam gambar tak bergerak. Aku hanya bisa menjagamu dalam jeda. Aku hanya bisa mencintai semampuku menghapus jarak.

Siapapun yang menjadi kekasihmu nanti, dia juaranya.


Hari Satu - Izinkan Aku Sekali Lagi

Aku datang.
Bukan untuk memintamu kembali. Bukan juga untuk
berpanjang lebar menjelaskan alasan-alasan atas
perbuatanku padamu. Aku datang dengan mencoba tidak membawa serta pengharapan. Meski itu berarti membohongi diriku sendiri. Karena seribu kalipun aku berkata bahwa aku telah berhenti berharap, harapan itu selalu ada.

Aku hanya ingin memelukmu sekali saja, untuk terakhir kali. Sekali saja sepanjang hari.
Aku hanya ingin memelukmu dalam diam. Dalam diam sepanjang malam.

Karena betapa keras aku berjuang, aku akan tetap kalah dalam perang. Izinkan aku memelukmu, bukan untuk sekali lagi berjuang, tapi untuk terakhir kali sebelum aku benar-benar menghilang.


A Long March
— lifeless

Monday, March 3, 2014

A Happy Friend

Hai, Bets.

Jadi, saat kau terima surat ini, kau sudah sah sebagai seorang istri. Bagaimana rasanya, Bets? Aku yakin aku akan bisa merasakan bagaimana bahagianya kamu di surat balasanmu nanti.

Sedih membayangkan kau menikah.
Bukan karena bukan aku yang mengucap ijab kabul. Bukan juga karena bukan aku yang di sampingmu di depan penghulu. Sedih saja, karena tidak ada aku di deretan mereka yang duduk bersila dalam mesjid turut menyaksikan ikrar sakral antara dua orang yang saling mencinta.

Semoga doaku sampai ke kalian, Bets.
Kudoakan kalian saling jatuh cinta sejak kalian membuka mata saat pagi dimulai, hingga merebahkan diri dalam tidur saat malam tiba.

Jatuh cintalah setiap hari, Bets.


March 3,
— a happy friend