Apa kabar, Kamu? Iya, aku kangen kamu. Iya,aku juga tidak tahan berlama-lama tak bertegur sapa denganmu.
Kalau kamu masih menganggap aku seperti buaya, silakan saja. Buaya
itu dalam bahasa Inggris disebut alligator. Oh, sudah tahu? Iya, ada
juga yang disebut crocodile, tapi berbeda jenis. Bukan, aku bukan ingin
membahas tentang perbedaan alligator dan crocodile, apalagi membicarakan
merk pakaian dalam pria. Kamu tahu, tidak? Alligator atau buaya itu
dikenal sebagai hewan yang setia sama satu pasangan saja seumur
hidupnya. Jadi kalau kamu sebut aku buaya, aku tak akan marah. Aku juga
setia sama satu pasangan saja. Meski tidak pernah tahu apakah akan setia
seumur hidup atau tidak, tapi selama aku menjalin komitmen dengan
seseorang, maka hanya dengan dia kesetiaanku kujaga.
Kamu jangan tertawa. Aku bukannya senang kamu samakan dengan hewan.
Aku takut buaya. Bagiku, buaya itu hewan menyeramkan yang tidak ada
lucunya sama sekali. Oh, kamu tertawa bukan karena itu? Kamu
menertawakan kesetiaan yang kukatakan barusan? Tentu saja aku setia, aku
cuma punya kamu. Biarpun aku tampan begini, aku masih ingat
aturan-aturan yang membatasiku. Masih kurang cukupkah untuk bisa kamu
anggap setia?
Jangan pernah percaya dengan apa yang kamu dengar dari orang lain.
Bagaimana kamu bisa percaya pada orang-orang yang bahkan hal-hal yang
tidak mereka katakan saja tidak sepenuhnya benar? Jangan pernah
mengambil kesimpulan sendiri dari apa yang kamu lihat dan rasakan. Kamu
harus lebih percaya padaku. Kamu bahkan harus lebih percaya ke dirimu
sendiri bahwa pesonamu terlalu kuat dan mampu menahanku untuk tidak
berpaling darimu. Meski aku kadang terlihat tak dapat menahan diri untuk
tidak tertarik dengan yang lain, percayalah bahwa saat aku bilang aku
mencintaimu, aku sungguh mencintaimu. Mereka yang kadang menemaniku saat
kamu sedang tak bisa, hanyalah teman-teman yang kutemui 1-2 kali saja.
Mereka yang kadang menelepon dan mengirim pesan mesra padaku adalah
teman-teman yang kukenal dari dunia maya. Mereka bukan siapa-siapa.
Apakah aku dan mereka ada apa-apa atau tidak, itu hanya masalah
persepsi.
Aku tidak pernah berselingkuh hingga melibatkan emosi. Aku juga tidak
pernah main hati dengan orang lain, karena main hati tidak memberi
manfaat apapun untukku. Aku lebih suka main tangan atau main anggota
tubuh lainnya. Bahkan denganmu, aku pun tidak main hati. Yang kupercaya,
hati bukan mainan. Hatimu kau percayakan padaku untuk kujaga. Denganmu,
aku jaga hati, bukan main hati.
Aku menikmati kecemburuanmu, maka teruslah mencemburuiku sedikit
saja. Selalu menjaga cinta kita tetap di tempatnya, itu janjiku. Seperti
buaya, aku tidak ingkar janji. Janjimu? Berjanjilah untuk selalu jadi
koala kecilku.
27 Januari
― si perayu yang sok laku
No comments:
Post a Comment