Saturday, February 15, 2014

Best Actor

"Kamu telah menunjukkan kepadaku begitu banyak kemungkinan dalam hidup. Dan kamu pernah membuat aku tersenyum, kamu pernah membuat aku bahagia, kamu juga pernah membuat aku sedih. Tapi di atas semua yang pernah terjadi atasku mengenai kamu, kamu pernah membuat aku mencintaimu. Dan aku tidak akan pernah melupakan itu."

Dear Bets,
Akan kusimpan kutipan di atas yang kudapat dari tulisan dalam surat terdahulu. Surat terakhirmu yang kubaca berkali-kali, dan selalu terhenti saat aku sampai di penggalan kalimat-kalimat itu.

Betapa kamu yang dengan deretan kata sederhana kembali menggugah emosiku. Kamu dengan gambaran sederhanamu mampu memainkan kembali beragam adegan kilas balik dari satu babak kisah hidupku.

Tidak pernah aku menoleh ke belakang sejauh ini. Tidak, sejak aku akhirnya berhasil belajar membiabesakan diri bahwa di hari-hariku tak ada lagi kamu.

Tapi hidup bukan tentang kisah lama saja, kan? Saat satu drama selesai, panggung kehidupan selalu siap mementaskan satu pertunjukkan lainnya. Dengan kisah lain, mungkin dengan pemain yang sama, atau dengan pendatang baru.

Kalau kali ini drama kita diangkat kembali ke layar lebar, kita masih jadi bintang utamanya. Dengan pendatang baru yang tak kalah mencuri perhatian penonton. Aku mungkin akan memenangkan Oscar untuk Best Actor. Jangan heran, bersandiwara kan memang hal yang selalu kulakukan dari hari ke hari.

Apakah menurutmu saat ini pun aku sedang bersandiwara, Bets?


February 15,
— on a long and winding road

No comments: